Direktorat Inovasi dan Korporasi Universitas Padjadjaran menghadirkan Dr. Sophia Dwiratna Nur Perwitasari, S.TP., M.T., di InnovTalks dengan inovasi kerennya Smart Watering Unpad sebagai solusi Hidroponik Tanpa Listrik.

Budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa tanah atau disebut juga soiless culture. Dalam fase awal hidroponik itu diciptakan menggunakan air dan nutrisi atau lebih dikenal dengan solution culture. Smart Watering merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Sophia dan Tim berbeda dengan sistem yang menggunakan NFT dan DFT dimana kedua sistem tersebut menggunakan energi listrik untuk mensirkulasikan.

Variabel Biaya yang digunakan untuk produksi tanaman hidroponik yang terbesar paling tinggi itu adalah penggunaan listrik sementara dua lainnya itu adalah pupuk sama benih. Pupuk sama benih cukup panjang rantai inovasinya sehingga Sophia mencari solusi lain bagaimana tetap bisa melakukan budidaya hidroponik baik itu dalam skala kecil ataupun skala industri tapi tidak menggunakan listrik, disitulah muncul ide menciptakan Smart Watering Unpad.

Mekanisme kerja Smart Watering Unpad hanya memanfaatkan 3 (tiga) prinsip yang pertama pemanfaatan prinsip gravitasi untuk mengalirkan air dari tandon menuju media tanamnya yang kemudian di dalam media tanam itu dipasang satu katup pengontrol dengan menggunakan prinsip Archimedes untuk menahan laju aliran airnya. Sementara aliran air ke tanaman menggunakan prinsip kapilaritas sehingga air mengalir diserap tanaman secara otomatis tanpa harus buka tutup katup.

Kepraktisan bertanam memakai sistem Smart Watering memungkinkan kita bisa leluasa meninggalkan rumah tanpa harus dipusingkan mengontrol bukaan katup aliran air dan besarnya tagihan listrik sehingga sesuai dengan Tagline Smart Watering Unpad yaitu “Bertani tanpa ribet”.

Prototype yang dibuat untuk hidroponik Smart Watering ini dibagi menjadi tiga komponen yang pertama Tandon kemudian jaringan irigasi dan kemudian bucket (sudah termasuk netpot,  media/wadah, dan katup kontrol). Rancangan ini dibuat secara modular sehingga memudahkan pengguna untuk mereplikasi atau memperbanyak unit dari skala kecil menjadi skala besar seperti Green House hanya dengan menyambung dan menambahkan modul serta mengganti tandon.

Keunggulan sistem Hidroponik Smart Watering Unpad ini selain kandungan nutrisinya yang lebih unggul, juga kalau dibandingkan dengan sistem konvensional, tanaman yang dihasilkan melalui sistem ini tentunya pertumbuhan tanamannya lebih cepat dan dengan hasil yang lebih banyak. Apabila dibandingkan dengan sistem Hidroponik lain yang banyak digunakan di Indonesia seperti sistem NFT, DFT, rakit apung hasilnya bisa dikatakan setara.

Perbedaan suhu sama sekali tidak memberikan pengaruh pada sistem ini dengan adanya rancangan level air sedemikian rupa sehingga tidak ada faktor suhu lingkungan yang mempengaruhi larutan kandungan Nutrisi dalam air. Sangat memungkinkan apabila sistem ini diterapkan di suhu lingkungan yang dingin seperti Lembang maupun di Jatinangor. (dhs_mgng)

Share This

Share This

Share this post with your friends!